Jumat, 14 Januari 2011

MAZDAK

Pandangan hidup lain yang
mengajarkan
penghancuran terhadap
kesatuan umat manusia
dan keutamaan hubungan
antarindividu manusia
adalah mazdakiyyah.
Madzhab ini juga
berkembang di persia.
Dasar ajarannya adalah
kebebasan (ibahah) dalam
seks dan harta. Agama ini
tidak mengajarkan
perkawinan dan
kepemilikan.
Keinginan seks dapat
dilakukan tanpa harus
melewati gerbang
perkawinan.
Pemanfaatan harta tidak
harus dengan memiliki
harta. Maka, untuk
memanfaatkan fasilitas
seks, seseorang tidak
harus menikahinya. Begitu
juga ketika ingin memakai
barang orang lain. Jadi,
dapat dipahami jika
konsep dasar agama ini
adalah kebebasan dari
setiap ikatan.
Dasar keyakinan ini
berawal dari keyakinan
bahwa permusuhan yang
melanda umat manusia
muncul dari perebutan
perempuan dan harta. Hal
ini terjadi karena
perempuan dan harta
berada dibawah
kekuasaan seseorang.
Dengan menghilangkan
ikatan kepemilikan dan
segala bentuk ikatan yang
muncul akibat interaksi
sosial, diharapkan tidak
ada lagi pertentangan
antarmanusia.
Semua orang bebas
melakukan apa saja.
Tidak ada larangan
mengawini perempuan
yang berada dibawah
kekuasaan orang lain.
Demikian pula, tidak ada
larangan memakai barang
yang bepada pada
kekuasaan orang lain.
Tentu saja, aturan ini
menggiring umat manusia
untuk hidup layaknya
hewan. Karena, ketika
tidak ada aturan yang
membatasi individu, maka
sebagai konsekuensinya
adalah diterjangnya hak-
hak orang lain.
Dengan demikian, yang
akan menang hanya
mereka yang kuat. Ini
persis dengan cara hidup
hewan di hutan rimba.
Namun demikian,
keyakinan ini telah dipilih
oleh negara persia
pimpinan para kisra.
Bahkan, menjadi
keyakinan yang kuat di
wilayah ini. Menjelang
kedatangan masa Nabi
saw, kekuasaan keyakinan
ini di wilayah persia
semakim surut. Inilah
keyakinan yang
didasarkan pada
anggapan-anggapan
kosong atas mama akal
yang pernah terjadi di
masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar