Jumat, 14 Januari 2011

Bag.I -KEKACAUAN PIKIRAN MANUSIA

Pada abad kelima masehi,
gelombang keburukan
yang melanda dunia
mencapai puncaknya.
Setiap pikiran yang
mencoba memberikan
penyelesaian mengalami
guncangan dan degradasi.
Banyak yang mendasarkan
cara berpikirnya pada
dasar-dasar yang tidak
kukuh, penuh khayal dan
cenderung aneh. Sehingga,
umat manusia mengalami
perpecahan dalam sekat
pemikiran dan
keagamaan.
Aturan yang diterapkan
banyak yang tidak sesuai
dengan fitroh manusia,
dan justru menggiring
kepada pemutusan ikatan
kemanusiaan.
Akal pikiran sudah tidak
mampu lagi memberikan
solusi atas persoalan
universal yang melanda
umat manusia.
Akal tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya,
yakni membenarkan yang
benar dan menyalahkan
yang salah. Bahkan,
warisan kemanusiaan yang
dibawa oleh ajaran para
nabi diabaikan oleh
sesuatu yang dianggap
masuk akal. Ajaran
ibrohim, musa, dan isa
telah banyak mengalami
perubahan.
Kaum nasroni tidak lagi
mengamalkan ajaran isa,
mereka hanya tunduk
secara total kepada
kekaisaran yang sedang
berkuasa. Di bawah
kekaisaran romawi, umat
nasroni mengalami
perpecahan. Muncul dua
kelompok besar dalam
tubuh umat nasroni, yaitu
Malkaniyyah dan
Ya'qubiyyah.
Demikian pula umat
Yahudi, mereka
mengotorg ajaran musa.
Mereka mendapatkan
penghinaan dimanapun
mereka berada. Secara
bersamaan, mereka
mempercayai pikiran-
pikiran yang memicu
permusuhan dengan
seluruh umat manusia.
Mereka menganggap
bangsa mereka sebagai
bangsa yang mulia, bangsa
pilihan tuhan.
Mengalahkan bangsa-
bansa lain. Mereka
meyakini keunggulan
nalar dan keagamaan
bangsanya. Mereka
mengingkari potensi yang
sama dari bangsa yang
lain. Mereka mengaku
sebagai putra-putra Alloh
dan bangsa yang dikasihi-
Nya. Mereka menganggap
bangsa lain sebagai
bangsa yang lebih rendah
derajatnya daripada
bangsa yahudi.
Bahkan, kepada bangsa
arab mereka mengatakan,
قالوا ليس علينا في
الأميين سبيل (75 )
=>Tidak ada dosa bagi
kami terhadap orang-
orang ummi. (Q.S Ali
Imron:75)
Mereka merasa berhak
mendapatkan segalanya,
entah dengan jalan yang
benar atau pun salah.
Mereka enggan
memberikan hak orang
lain yang ada pada
mereka.
Hal ini karena keyakinan
mereka bahwa tidak ada
dosa bagi mereka, baik
menjalankan sesuatu
dengan benar ataupun
salah. Mereka adalah
bangsa istimewa pilihan
tuhan.
Ath thobari meriwayatkan
bahwa ada sebagian
orang-orang yahudi yang
menghalalkan
penghianatan, dan
mengingkari hak-hak
orang arab yang ada pada
mereka.
=>Ke Lanjutan
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar