Teori ilmu pengetahuan
modern telah
membuktikan bahwa bumi
adalah merupakan salah
satu bagian dari
sekumpulan planet yang
telah memisah darinya
dan membeku sehingga
cocok dihuni oleh manusia.
Kebenaran teori tersebut
didukung oleh adanya
gunung berapi serta benda
-benda yang bisa
membakar yang
terkandung dalam perut
bumi, dimana bumi pada
suatu ketika dapat
memuntahkan lahar
panas.
Teori modern ini tepat
sekali dengan apa yang
telah diisyaratkan oleh Al-
Qur'an Al-Karim dalam
firman-Nya 'Azza wa jalla:
أولم ير الذين كفروا أن
السموات والأرض كانتا
رتقا ففتقنا هما وجعلنا من
المآء كل شيئ حي أفلا
يؤمنون [الأنبيآء:30 ]
"TIDAKKAH ORANG-
ORANG KAFIR
MENGETAHUI, BAHWA
BEBERAPA LANGIT DAN
BUMI ADALAH KEDUANYA
BERTAUT (BERSATU), LALU
KAMI BELAH KEDUANYA?
DAN KAMI JADIKAN TIAP-
TIAP SESUATU YANG
HIDUP DARI AIR.
TIDAKKAH MEREKA
PERCAYA?" (QS.Al-
Anbiya':30)
prof. Thobbaroh
mengatakan: "Mukjizat Al-
Qur'an ini telah dikuatkan
oleh ilmu pengetahuan
modern yang menetapkan
bahwa sebenarnya alam
ini (pada mulanya)
merupakan satu gabungan
dari gas yang kemudian
terbagi menjadi beberapa
planet. Sedang bumi ini
adalah salah satu bagian
dari planet-planet
tersebut..."
Sedangkan baris kedua
ayat tersebut
menjelaskan: "DAN KAMI
JADIKAN TIAP-TIAP
SESUATU YANG HIDUP
DARI AIR", maka rahasia
kebenaran ini telah pula
tersingkapkan oleh para
ilmuan modern bahwa
sebagian besar proses
kimiawi sangat
membutuhkan air sebagai
suatu unsur terpenting
untuk kelangsungan hidup
bagi semua benda dan
tumbuh-tumbuhan.
Terbukti pula bahwa air
itu mempunyai suatu
kelainan tersendiri yang
menunjukan bahwa pada
mulanya alam ini telah
mengandung air sehingga
cocok untuk kehidupan
makhluknya.
Sesunguhnya air itu
mengandung unsur kimia
cukup besar dari oksigen
manakala temperatur
panasnya menurun.
Namun jika air itu
membeku, maka unsur
kimia yang panas itu akan
hilang darinya sehingga
cocok untuk makhluk yang
hidup di air seperti ikan
dan lainnya. Sungguh
alangkah hebatnya Al-
Qur'an, yang dengan kata-
kata indah menyingkap
rahasia kehidupan ini".
Telah diriwayatkan dari
ibnu Abbas r.a. Dalam
menafsirkan ayat
tersebut, beliau berkata:
"Langit itu rapat, tidak
mencurahkan hujan. Bumi
juga rapat, tidak
menumbuhjan pepohonan.
Akan tetapi ketika bumi
ada penghuninya, Alloh
membelah langit dengan
hujan dan membelah bumi
dengan tumbuhan". (Lihat
Tafsip Ibnu Katsir, juz III,
hal 187).
Kukatakan penafsiran itu
amat indah dan tepat
sekali yang banyak diikuti
oleh para MUFASSRIRIN
terdahulu. Namun
demikian, tidak
terelakkan bahwa dalam
Al-Qur'an mengandung
rahasia ilmiah yang telah
tersingkapkn oleh ilmu
pengetahuan modern. Al-
Qur'an memang
mengandung banyak hal
yang belum sempat
tergauli untuk memahami
rahasia-rahasianya. Maka
boleh jadi ulama
MUTAAKHIRIIN dapat
memahami sesuatu yang
sama sekali belum
dipahami oleh ulama
MUTAQODDIMIN. Alloh
'Azza wa jalla berfirman:
سنريهم آياتنا في آفاق
وفي أنفسهم حتى يتبين
لهم أنه الحق [فصلت:54 ]
"NANTI AKAN KAMI
PERLIHATKAN KEPADA
MEREKA AYAT-AYAT
(TANDA-TANDA)
KEKUASAAN KAMI DI
UFUQ-UFUQ (TEPI LANGIT)
PADA DIRI MEREKA
SENDIRI, SEHINGGA
TERANGLAH BAGI MEREKA,
BAHWA AL-QUR'AN INI
SEBENARNYA (DARI
ALLOH)." (QS.Fushilat:53)
Barangkali ayat tersebut
merupakan tanda-tanda
kebesaran Alloh yang
telah menyingkap
rahasianya pada abad dua
puluh ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar