LANJUTAN.
Ibnu 'Asyur, dengan
mengutip informasi dari
ibnu 'Athiyyah,
mengatakan bahwa
penafsiran yang dapat
dipertanggungjawabkan
adalah yang mengartikan
fitroh sebagai bentuk
penciptaan dan potensi
yang terpendam dalam
diri manusia yang
dipersiapkan agar
manusia dapat
membedakan antara satu
ciptaan Alloh dari ciptaan
lainnya dan dapat pula
dipergunakan untuk
mengambil petunjuk atas
wujudnya Tuhan, dan
untuk mengenal segala
aturannya. Namun, tidak
jarang potensi untuk
mencari kebenaran ini
mendapatkan informasi
yang salah dan
menyesatkan dari
lingkungan sekitarnya,
yang kebanyakan tidak
sesuai dengan akal
pikiran dan fitrohnya
sendiri. Dalam hal ini,
kita dapat merujuk sabda
Nabi saw.,
كل مولود يولد على
الفطرة، فأبواه يهودانه أو
ينصرانه أو يمجسانه .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar