Sampai dengan abad
sembilan belas, para
cendekiawan berpendapat
bahwa atom adalah suatu
bagian yang terkecil yang
terdapat dalam suatu
unsur. Ia tidak bisa dibagi,
karena ia merupakan
bagian yang terkecil yang
terdapat dalam suatu
unsur. Ia tidak bisa dibagi,
karena ia merupakan
bagian yang tidak
terpilah-pilah. Namun
sejak puluhan tahun yang
silam, pendapat itu telah
usang setelah para
cendekiawan mengadakan
penelitian dengan
seksama, mereka
berkesimpulan bawasanya
atom itu masih bisa
dibagi-bagi. Mereka
menemukan di dalam
atom mengandung unsur-
unsur yang lebih kecil,
yaitu: proton, neuton dan
elektron. Sebab adanya
pembagian itulah mereka
mampu menciptakan bom
atom dan bom hidrogen.
Semoga Alloh
menghindarkan kita dari
kebinasaan dan kejahatan
iblis.
Dengan firman Alloh 'Azza
wa jalla yang
menggambarkan tentang
atom:
وما يعزب عن ربك من مثقال
ذرة في الأرض ولا في
السمآء ولآأصغر من ذلك
ولآأكبر إلا في كتاب
مبين. [يونس:61 ]
"TIADALAH LENYAP DARI
TUHANMU SEBERAT
DZARROH (ATOM) DI BUMI
DAN DI LANGIT. TIDAK
ADA YANG LEBIH KECIL
DAN TIADA PULA YANG
LEBIH BESAR DARI ITU,
MELAINKAN SEMUANYA
DALAM KITAB YANG
TERANG. (QS.Yunus:61)
Kata ASHGHORO
( أصغر)
(lebih kecil) dari DZARROH
pada ayat tersebut, jelas
menunjukkan adanya
kemungkinan pembagian
DZARROH.
Sedangkan kata WALAA
FISSAMAA'
( ولافي السمآء )
(tidak pula di langit), itu
menjelaskan bahwa sifat
atom yang ada di bumi
adalah sama dengan yang
ada di matahari, bulan,
maupun bintang.
Pernahkah Nabi
Muhammad Saw.
Mempelajari tentang
atom, tengtang
kemungkinan
pembagiannya, atau
sifatnya di bumi dan di
langit? Maka dengan kuat
sekali hal itu menunjukkan
bahwa Al-Qur,an adalah
wahyu Alloh Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar